Thursday, September 07, 2006
Keamanan informasi bukan semata teknologi

Seringkali masalah keamanan data/informasi terabaikan justru setelah semua peralatan dan infrastruktur pengaman terpasang. Bahkan pentingnya pengamanan data/informasi baru disadari setelah terjadi bencana.

Perkembangan teknologi informasi telah menempatkan informasi menjadi industri tersendiri. Informasi telah menjadi material yang strategis bagi setiap institusi atau perusahaan. Sehingga setiap institusi/perusahaan memerlukan unit pengolahan informasi tersendiri dengan menerapkan berbagai teknologi pengolahan informasinya.

Nilai informasi yang begitu penting dan strategis tersebut mengakibatkan serangan dan ancaman terhadap sistem dan arus informasi semakin meningkat. Tidak terhitung banyaknya alat-alat sadap tersembunyi yang digunakan untuk melakukan pemantauan transmisi telekomunikasi baik dalam dan luar negeri serta program-program aktif yang bersifat mengganggu bahkan merusak sistem informasi. Serta kegiatan lain yang biasa disebut intelijen komunikasi (Communication intelligence, comint).

Dari pemantauan para ahli dan berita di media
massa, walaupun suatu institusi/perusahaan telah menempatkan informasi dalam skala yang tinggi, tetapi ternyata tidak serta merta mengimbanginya dengan menerapkan tingkat pengamanan yang memadai.

Hal ini tidak terlalu mengejutkan, karena menerapkan tingkat keamanan yang memadai merupakan investasi yang mahal. Selain itu keuntungan yang diperoleh tidak serta merta dapat terlihat. Padahal ancaman serangan terhadap sistem dan arus informasi sebuah institusi penting dan berpengaruh dari suatu negara atau perusahaan besar sangat nyata.

Kerugian sebuah institusi/perusahaan yang diakibatkan dari sebuah serangan terhadap sistem informasi sangatlah besar, tetapi hal ini sangat sukar dideteksi, karena secara umum tidak akan diakui dengan berbagai alasan.

Sekali lagi: kesadaran menjaga keamanan informasi

Saat ini ancaman serangan terhadap data/informasi datang secara langsung melalui jaringan internet. Klasifikasi ancaman terhadap informasi tersebut dapat dikategorikan : (1) spionase/ancaman terkendali dari negara/pemerintah lain; (2) spionase/ancaman dari perusahaan kompetitor; (3) perang informasi; dan (4) amatir yang sedang menjajal kemampuan.

Namun banyak terjadi kerusakan sistem komputer tidak disebabkan oleh hacker, virus ataupun penyusup, tetapi akibat kesalahan karyawan yang lalai dalam menjaga keamanan informasi. Banyak karyawan terlena dengan prinsip “yang penting telah dikerjakan”.

Sering sekali masalah keamanan terabaikan justru setelah semua peralatan dan infrastruktur pengaman terpasang. Bahkan pentingnya pengamanan baru disadari setelah terjadi bencana.

Kelalaian karyawan terhadap masalah keamanan informasi ini disebabkan pendidikan dan pelatihan keamanan informasi terhadap karyawan tersebut kurang memadai sehingga menurunkan kesadahan untuk menjaga keamanan informasi. Selain itu, ketidak pedulian manajemen terhadap masalah keamanan informasi juga menjadi salah satu sebab.

No. 1: Keamanan informasi

Pentingnya menjaga keamanan informasi rahasia adalah seperti pentingnya menjaga uang kita dari tindak kejahatan.

Menjaga keamanan informasi ini dapat melalui penyandian, pembatasan akses dan penerapan keamanan atas jaringan internet serta keamanan secara fisik (misalnya: disembunyikan, dikunci atau disegel). Tetapi yang terutama adalah sikap mental positif serta kesadaran untuk selalu menjaga keamanan informasi penting dan rahasia tersebut sehingga tidak bocor dan jatuh ketangan pihak lain yang tidak diperkenankan.

Sikap positif individu dan manajemen sangat diperlukan untuk menjaga agar penerapan sistem keamanan informasi sesuai dengan tingkatannya dan dapat berlangsung terus menerus. Sebab seperti telah diketahui bersama, pengamanan informasi adalah suatu lingkaran proses yang terus menerus, dimana kebocoran di satu titik saja dapat membuat seluruh sistem mengalami kegagalan.

Contoh:
Para teroris telah memahami dengan baik pentingnya menjaga keamanan informasi saat ditransmisikan di internet dan saat disimpan di dalam komputer. Sehingga pesan-pesan para teroris untuk menjalankan aksi terornya menjadi sukar dideteksi oleh aparat keamanan dan intelijen negara. -sugianto-

posted by Tony Juniansyah @ 12:43 AM   0 comments
Wednesday, September 06, 2006
Hari ke 3 aku di ICT Center Jakarta, aku langsung masuk lab jawis.
gila lab nya men bagus bener, 1 orang itu i komputern man, mana ada ruang siaran radionya man, hebat bener
posted by Tony Juniansyah @ 10:16 AM   0 comments
About Me

Tony Juniansyah
Name: Tony Juniansyah
Home: Sukabumi, Indonesia
About Me: Hidup adalah gabungan antara bahagia dan derita. Ia adalah menguji keteguhan iman seseorang.
See my complete profile

Previous Post
Archives
Links
Friend's Blogs
Ict Centre Jakarta
Links Blogs Mr.Riuz
Affiliates
Jakarta Centre of ICT Studies MetaVNC Download

Click to call Tony
Google
Kamut

Yahoo
Massage For Me







conan Allah

15n41n1