Sunday, December 31, 2006
Satelit Pemburu Planet Siap Beraksi

Misi satelit bernama COROT untuk berburu planet-planet ekstrasolar yang menyerupai Bumi siap dimulai. Teleskop ruang angkasa yang dibawanya akan memantau sekitar 120 ribu bintang untuk mengamati setiap planet yang melintasi di antaranya.

Satelit tersebut sukses diluncurkan dari Kosmodrom Baikonur, Kazakhstan, Rabu (27/12) pukul 21.23 WIB dibawa roket Soyuz2-1b. COROT akan menempati orbit Bumi setinggi 827 kilometer dan dijadwalkan menjalankan tugasnya selama 2,5 tahun.

Selama kurun waktu tersebut, para astronom internasional yang tergabung dalam program ini berharap dapat menemukan antara 10 hingga 40 objek angkasa padat yang lebih kurang sebesar Bumi, dan puluhan planet-planet gas baru seperti Jupiter. Misi ini dipimpin Badan Antariksa Perancis (CNES) serta melibatkan para partnernya dari Badan Antariksa Eropa (ESA), Austria, Spanyol, Jerman, Belgia, dan Brazil.

"Bagian paling menarik dalam misi ini adalah melihat dan mencari planet-planet yang mirip dengan Bumi," ujar Ian Roxburghm, profesor astronomi dari Universitas Queen Mary, London, Inggris, yang terlihat di dalam program ini. Objek-objek tersebut mungkin kadang lebih besar dari Bumi namun tersusun dari material batuan dan diselimuti atmosfer yang mungkin mendukung kehidupan.

Ia katakan, pada saatnya mereka akan melakukan pengukuran yang lebih teliti untuk melihat adanya tanda-tanda kehidupan. Namun, pada tahap awal, harus diketahui seberapa sering planet-planet tersebut mengorbit bintang.

Sesuai namanya, Convection Rotation and Planetary Transits, COROT akan memantau kekuatan cahaya bintang-bintang secara kontinyu dan merekam kemungkinan terjadinya transit planet. Saat planet melintas di antara bintang dan teleskop, ia akan terlihat sebagai titik yang bergerak di bidang cahaya.

Transit merupakan peristiwa yang jarang terjadi karena terjadinya sangat tergantung posisi teleskop di orbit Bumi terhadap bintang-bintang tersebut. Maka sebagai konsekuensinya COROT harus memantau seluruh bintang yang dapat dilihatnya.

Tiap 150 hari, COROT akan berpindah ke posisi orbit berbeda. Target lokasi utama pengamatan planet adalah pada pusat galaksi Bima Sakti. Selanjutnya, pemantauan akan diarahkan ke rasi bintang Orion.

COROT juga dilengkapi instrumen yang didesain untuk mendeteksi gempa bintang (starquake), yakni perubahan kerapatan cahaya bintang karena gangguan gelombang suara. Dengan mengukur perubahan ini, para astronom dapat mempelajari sifat bintang tersebut.

Satelit ini merupakan wahana pengorbit pertama yang didedikasikan untuk memburu dan mempelajari planet-planet ekstrasolar dalam beberapa tahun mendatang.

posted by Tony Juniansyah @ 7:58 AM  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home
 
About Me

Tony Juniansyah
Name: Tony Juniansyah
Home: Sukabumi, Indonesia
About Me: Hidup adalah gabungan antara bahagia dan derita. Ia adalah menguji keteguhan iman seseorang.
See my complete profile

Previous Post
Archives
Links
Friend's Blogs
Ict Centre Jakarta
Links Blogs Mr.Riuz
Affiliates
Jakarta Centre of ICT Studies MetaVNC Download

Click to call Tony
Google
Kamut

Yahoo
Massage For Me







conan Allah

15n41n1