Wu Chih-ming dari perusahaan telekomunikasi Taiwan, Chunghwa Telecom, menyatakan kapal-kapal tersebut akan segera didatangkan dari pelabuhan di Jepang, Filipina, dan Singapura. Mereka akan menggunakan pengait secara manual untuk mengangkat kabel karena berada
di kedalaman lebih dari 3.240 meter.
Gempa berkekuatan 7,1 skala Richter yang mengguncang Taiwan, Selasa (26/12) malam, menyebabkan rusaknya kabel laut yang menghubungkan Asia ke jaringan internet global. "Dari tujuh kabel optik bawah laut utama yang melayani Hong Kong, seluruhnya terganggu," kata Au Man-ho dari pejabat telekomunikasi Hong Kong. Namun, hanya enam yang rusak sementara satu yang tersisa kapasitasnya terbatas.
Meski masing-masing hanya berdiameter 1,67 centimeter, kabel bawah laut menjadi tulang punggung jaringan telekomunikasi global. Karena gangguan tersebut kapasitas komunikasi data keluar Jepang turun 70 persen, sementara di Asia Tenggara turun 90 persen. Situs pemantau trafik internet menujukkan paket data yang gagal dikirimkan ke tujuannya meningkat tajam di wilayah Asia dari rata-rata 10 persen menjadi 40 persen sejak terjadinya gempa.
Dampak kerusakan kabel laut juga dirasakan di Indonesia di mana sambungan internet ke luar negeri sangat lambat bahkan terputus sama sekali sampai sekarang. Saat ini, sejumlah penyedia layanan internet (ISP) tengah membahas langkah yang diperlukan untuk memulihkan bersama Direktur Jendral Pos dan Telekomunikasi di kantor Dirjen Postel, Jalan Medan Merdeka Barat Jakarta.
Sebelumnya diberitakan bahwa perbaikan kabel laut yang rusak diperkirakan membutuhkan waktu antara dua hingga tiga minggu. Sementara, sambungan internet mungkin akan dialihkan ke sambungan alternatif.